INOVASI
| Nama Instansi | PKM PADANG BATUNG |
|---|---|
| Nama Inovasi | CERDAS IBUK MERI (Cegah Resiko Dini Anak Stunting Ibu Hamil KEK Melalui Kunjungan Rutin) |
| Jenis Inovasi | Non Digital |
| Inisiator | ASN |
| Bentuk Inovasi | Inovasi Pelayanan Publik |
| Waktu Uji Coba | 01-01-2024 |
| Waktu Implementasi | 01-01-2024 |
Inovasi “CERDAS IBUK MERI” merupakan sebuah program terobosan yang dirancang untuk menurunkan angka stunting, khususnya dengan menyasar kelompok ibu hamil yang mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Program ini memiliki pendekatan yang unik dan humanis, yaitu dengan melakukan kunjungan rumah secara teratur. Rancang bangun program ini tidak hanya sekadar menyalurkan bantuan atau edukasi secara umum, tetapi dirancang berdasarkan pendekatan personal, edukatif, dan monitoring yang dilakukan secara langsung dan berkala di rumah sasaran. Pendekatan ini diyakini dapat lebih efektif karena menyentuh langsung akar permasalahan gizi pada ibu hamil di tingkat keluarga.
Langkah pertama dalam implementasi program ini dimulai dari proses identifikasi ibu hamil yang mengalami KEK melalui data yang diperoleh dari posyandu dan Puskesmas. Setelah itu, kader kesehatan atau bidan desa menyusun jadwal kunjungan rumah secara rutin, minimal satu kali setiap minggu. Kunjungan ini tidak hanya sekadar memantau kondisi ibu hamil, tetapi juga menjadi sarana untuk memberikan edukasi gizi secara sederhana serta distribusi makanan tambahan yang sesuai. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman ibu hamil dan keluarganya mengenai pentingnya asupan gizi yang cukup dan seimbang selama masa kehamilan.
Program ini menghadirkan empat pokok perubahan besar yang menjadi kekuatan utama dalam pelaksanaannya. Pertama, adanya pergeseran dari pelayanan pasif menjadi aktif. Jika sebelumnya ibu hamil KEK harus datang sendiri ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan, kini petugas kesehatan secara aktif dan terjadwal mendatangi ibu hamil ke rumah. Kedua, dari pemantauan yang sebelumnya dilakukan secara sporadis menjadi lebih sistematis dan terstruktur, sehingga memudahkan pencatatan serta evaluasi kondisi gizi. Ketiga, metode edukasi yang digunakan bergeser dari satu arah menjadi dialogis dan interpersonal. Edukasi gizi disampaikan dengan pendekatan yang lebih kontekstual dan melibatkan anggota keluarga, khususnya suami, agar tercipta pemahaman bersama yang mendukung perubahan perilaku. Terakhir, inovasi ini juga memperkenalkan penggunaan data yang lebih dinamis. Melalui laporan kunjungan yang dikumpulkan secara berkala, Puskesmas dapat memantau perkembangan kondisi ibu hamil KEK secara real-time, dan segera merespons apabila terdapat penurunan status gizi atau stagnasi perbaikan.
Dengan segala keunggulan pendekatan tersebut, inovasi “CERDAS IBUK MERI” bukan hanya sekadar program kesehatan biasa, tetapi merupakan bentuk nyata komitmen untuk menyelamatkan generasi masa depan dari risiko stunting dengan menyentuh langsung kehidupan ibu hamil yang paling membutuhkan perhatian.
- Meningkatkan cakupan dan kualitas kunjungan rumah ibu hamil KEK.
- Mendeteksi dan menangani risiko stunting secara dini.
- Meningkatkan kesadaran ibu dan keluarga tentang gizi ibu hamil.
- Memastikan asupan gizi ibu hamil KEK melalui edukasi dan pemantauan berkala.
- Bagi Ibu Hamil KEK
- Peningkatan status gizi secara bertahap melalui pemantauan berkala, pemberian makanan tambahan, dan edukasi gizi praktis.
- Rasa aman dan diperhatikan, karena kunjungan teratur menunjukkan kepedulian nyata dari tenaga kesehatan dan kader.
- Kesadaran meningkat terhadap pentingnya asupan gizi, istirahat, dan kontrol kehamilan, sehingga lebih siap menghadapi proses persalinan.
- Akses layanan kesehatan lebih mudah, terutama untuk ibu hamil yang sulit menjangkau fasilitas karena faktor ekonomi atau geografis.
- Bagi Keluarga
- Meningkatnya pemahaman keluarga tentang peran mereka dalam menjaga kesehatan ibu hamil, terutama suami.
- Partisipasi keluarga meningkat, karena edukasi dilakukan secara langsung dan menyeluruh saat kunjungan rumah.
- Terbangunnya dukungan emosional dan moral yang lebih kuat untuk ibu hamil, karena keluarga dilibatkan aktif dalam upaya pemulihan gizi.
- Bagi Kader dan Tenaga Kesehatan
- Meningkatkan kapasitas kader dalam hal deteksi dini risiko KEK dan edukasi gizi berbasis rumah tangga.
- Mempermudah pemantauan, karena data pencatatan dan pelaporan lebih terstruktur melalui Buku Pantau atau sistem digital.
- Meningkatkan kepuasan pelayanan, karena pendekatan yang dilakukan lebih personal, holistik, dan langsung menyentuh akar permasalahan.
Melalui pelaksanaan inovasi kunjungan teratur untuk ibu hamil KEK, Puskesmas berhasil meningkatkan pemantauan gizi dan kesehatan kehamilan. Hasilnya, mayoritas ibu hamil KEK dapat melahirkan dengan selamat dan bayi yang dilahirkan memiliki berat badan normal, sehingga risiko BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dapat dicegah secara signifikan.
All rights Reserved © Your Company, 2021
Made with by ThemeWagon