INOVASI

Nama Instansi PKM ANGKINANG
Nama Inovasi METODE KURSIBIRU
Jenis Inovasi Non Digital
Inisiator ASN
Bentuk Inovasi Inovasi Pelayanan Publik
Waktu Uji Coba 01-01-2023
Waktu Implementasi 01-01-2024

Sehubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030, tujuan dari pembangunan kesehatan salah satunya adalah menurunkan angka kematian bayi. Angka Kematian Bayi menurut Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2015 berjumlah 40 per 1000 kelahiran hidup dan masih menempati peringkat ke-4 tertinggi kematian bayi se-ASEAN. Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia 28 hari pertama kehidupan per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian bayi terbesar di Indonesia adalah kematian neonatal dan dua pertiga dari kematian neonatal adalah pada satu minggu pertama dimana daya imun bayi masih sangat rendah. Angka kematian bayi yang cukup tinggi dapat dihindari dengan pemberian air susu ibu (ASI).

Beberapa kendala dalam hal pemberian ASI eksklusif adalah karena ibu tidak percaya diri bahwa dirinya mampu menyusui dengan baik. Hal ini antara lain disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu, kurangnya dukungan keluarga serta rendahnya kesadaran masyarakat tentang manfaat pemberian ASI eksklusif, selain itu promosi susu formula yang sangat gencar sangat mempengaruhi keberhasilan ibu dalam menyusui bayinya. Data yang didapat dari Puskesmas Angkinang Tahun 2023 untuk bayi yang mendapatkan ASI ekslusif hanya sebesar 40.88%, Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan, mendukung dan mempromosikan pemberian ASI eksklusif.

Berdasarkan hal tersebut, munculah inovasi untuk optimalisasi edukasi dalam hal pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan melalui metode kursus singkat ibu menyusui baru (KURSIBIRU). Kursus Singkat Ibu Menyusui Baru (KURSIBIRU) adalah inovasi yang dilakukan saat kelas ibu hamil untuk meningkatkan kepercayaan diri seorang ibu hamil sebelum menjadi ibu menyusui, salah satu caranya adalah seorang ibu di beri materi berupa leaflet dan penyuluhan mengenai ASI ekslusif setelah itu dilanjutkan pembekalan menganai cara memperlancar pengeluaran ASI dengan cara pijat oksitosin. Pijat oksitosin adalah suatu tindakan pemijatan tulang belakang mulai dari tulang belakang ke 5 - 6 sampai scapula yang akan mempercepat kerja saraf parasimpatis untuk menyampaikan perintah ke otak bagian belakang sehingga oksitosin keluar. Pijat oksitosin ini dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin Atau let down reflex. Selain untuk merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak, mengurangi sumbatan ASI, Merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI.

Tujuan dari inovasi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman ibu hamil mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif. Dengan meningkatnya kesadaran ASI eksklusif, maka dapat meningkatkan kualitas hidup generasi penerus bangsa.

Manfaat inovasi KURSIBIRU (kursus singkat ibu menyusui baru) adalah untuk meningkatkan pengetahuan praktis dalam waktu singkat, meningkatkan kepercayaan diri ibu dalam hal menyusui, mencegah dan mengatasi masalah awal menyusui, serta meningkatkan keberhasilan ASI Ekslusif.

Setelah terlaksana kegiatan inovasi KURSIBIRU dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan berupa didapatkanya nilai pretest dan posttest dengan rata-rata nilai 69.09 dan 91.36, dan capaian persentase bayi usia 6 bulan mendapatkan ASI ekslusif sesuai standar di puskesmas Angkinang tahun 2023 ke 2024 adalah 40,88% dan 42,14%.  Evaluasi dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif penyampaian materi mengenai ASI Eksklusif dalam meningkatkan pemahaman Ibu hamil di Puskesmas Angkinang.

Video Tidak Tersedia

All rights Reserved © Your Company, 2021

Made with   by ThemeWagon