INOVASI
| Nama Instansi | DISTAN |
|---|---|
| Nama Inovasi | Lahatan Sayang Membara (Pelayanan Kesehatan Hewan Kesayangan Pembawa Rabies) |
| Jenis Inovasi | Non Digital |
| Inisiator | OPD |
| Bentuk Inovasi | Inovasi Pelayanan Publik |
| Waktu Uji Coba | 01-02-2024 |
| Waktu Implementasi | 01-06-2024 |
Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan yang disebabkan oleh virus dan dapat menular ke manusia (zoonosis). Penularan rabies ke manusia terjadi melalui gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) terutama anjing, kucing, kera dan hewan liar lainnya sehingga pengendalian penyakit ini menjadi prioritas kesehatan masyarakat. Berdasarkan data kasus gigitan HPR di Kabupaten Hulu Sungai Selatan terjadi peningkatan kasus gigitan HPR pada tahun 2023 sebanyak 25 kasus dan pada tahun 2024 sebanyak 36 kasus.
Vaksinasi rabies pada hewan, khususnya anjing dan kucing, merupakan tindakan pencegahan paling efektif. Keberadaan hewan peliharaan yang tidak tervaksinasi dan populasi anjing liar yang tidak terkendali menimbulkan risiko serius terhadap penyebaran penyakit rabies di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
UPTD Pusat Kesehatan Hewan Kandangan sebagai unit pelaksana teknis daerah yang berada di bawah Dinas Pertanian Kabupaten Hulu Sungai Selatan mempunyai tugas pokok melakukan kegiatan pelayanan kesehatan hewan. Inovasi “Lahatan Sayang Membara” merupakan upaya strategis yang tidak hanya berfokus pada peningkatan akses terhadap layanan kesehatan hewan kesayangan, tetapi juga berperan penting dalam pencegahan penyakit rabies yang bersifat zoonosis dan berisiko tinggi terhadap kesehatan manusia. Dengan konsep pelayanan jemput bola dan posyandu hewan, “Lahatan Sayang Membara” menjadi solusi inovatif dalam menjangkau wilayah pedesaan yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan hewan. Inovasi daerah dalam bentuk pelayanan kesehatan hewan yang adaptif, seperti program vaksinasi keliling dan sistem penandaan hewan tervaksin akan menjadi kontribusi nyata dalam mewujudkan Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebagai wilayah yang sehat, aman, dan bebas rabies.
Inovasi “Lahatan Sayang Membara” dirancang untuk menjawab tantangan rendahnya cakupan vaksinasi rabies, kurangnya edukasi masyarakat tentang bahaya rabies, serta belum optimalnya sistem pencatatan hewan yang telah tervaksin melalui kegiatan sebagai berikut :
1. pelayanan vaksinasi door to door & posyandu hewan kesayangan
2. pencatatan dan penandaan post-vaksin
3. edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya dan upaya pengendalian rabies
4. koordinasi multi‑sektor
1. Meningkatkan cakupan vaksinasi rabies pada
hewan kesayangan
Program ini menjangkau pemilik hewan yang
sebelumnya sulit mengakses layanan kesehatan hewan, terutama di wilayah
terpencil, sehingga populasi hewan tervaksin meningkat secara signifikan.
2. Menurunkan risiko penularan rabies dari hewan
ke manusia
Dengan meningkatnya jumlah hewan yang
divaksin, potensi kasus gigitan yang menularkan virus rabies dapat ditekan
secara efektif, berkontribusi langsung pada keselamatan masyarakat.
3. Mendorong kesadaran dan edukasi masyarakat
Program ini membawa serta pesan edukatif
tentang pentingnya vaksinasi, pemeliharaan hewan yang bertanggung jawab, serta
tindakan pencegahan zoonosis, sehingga terjadi perubahan perilaku positif di
masyarakat.
4. Meningkatkan sistem pencatatan dan pemantauan riwayat
vaksinasi
Inovasi ini memperkenalkan penggunaan
stiker vaksin dan kartu vaksinasi, yang berfungsi sebagai tanda visual dan
administratif bahwa hewan peliharaan telah divaksin, serta mempermudah
pengulangan vaksinasi di masa mendatang.
5. Mendekatkan layanan publik ke masyarakat
Konsep layanan keliling atau posyandu hewan
membuat pelayanan kesehatan veteriner lebih mudah diakses oleh masyarakat umum
tanpa harus datang ke Puskeswan secara langsung.
6. Memperkuat kolaborasi lintas sektor
Inovasi ini mendorong kerja sama antara
Dinas Pertanian, UPTD Puskeswan Kandangan, pemerintah desa, Puskesmas, dan
masyarakat, yang semuanya berperan dalam pengendalian rabies secara terpadu.
Vaksinasi rabies
merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran penyakit rabies yang
direkomendasikan oleh pemerintah. Melalui kegiatan vaksinasi rabies upaya pembentukan
kekebalan hewan kesayangan terhadap penyakit rabies dapat dicapai, Berikut data
kegiatan vaksinasi rabies di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang telah
dilaksanakan pada tahun 2023 dan 2024.
Tabel 1. Rekapitulasi Data Kegiatan
Vaksinasi Rabies Tahun 2023
|
No |
Kecamatan |
Jenis
HPR Tervaksin |
Total
HPR Tervaksin (ekor) |
||
|
Anjing |
Kucing |
Monyet |
|||
|
1 |
Angkinang |
|
21 |
|
21 |
|
2 |
Telaga Langsat |
2 |
9 |
|
11 |
|
3 |
Padang Batung |
7 |
15 |
|
22 |
|
4 |
Loksado |
23 |
|
|
23 |
|
5 |
Kandangan |
|
20 |
|
20 |
|
6 |
Sungai Raya |
|
28 |
|
28 |
|
Jumlah |
125 |
||||
Tabel 2. Rekapitulasi Data Kegiatan
Vaksinasi Rabies Tahun 2024
|
No |
Kecamatan |
Jenis
HPR Tervaksin |
Total
HPR Tervaksin (ekor) |
||
|
Anjing |
Kucing |
Monyet |
|||
|
1 |
Angkinang |
|
62 |
2 |
64 |
|
2 |
Telaga Langsat |
19 |
43 |
|
62 |
|
3 |
Padang Batung |
|
33 |
2 |
35 |
|
4 |
Loksado |
48 |
|
|
48 |
|
5 |
Kandangan |
3 |
24 |
|
27 |
|
6 |
Sungai Raya |
|
20 |
|
20 |
|
Jumlah |
256 |
||||
All rights Reserved © Your Company, 2021
Made with by ThemeWagon