INOVASI
| Nama Instansi | RSUD |
|---|---|
| Nama Inovasi | Lanjung (Langsung Julung) |
| Jenis Inovasi | Non Digital |
| Inisiator | OPD |
| Bentuk Inovasi | Inovasi Pelayanan Publik |
| Waktu Uji Coba | 04-11-2024 |
| Waktu Implementasi | 23-12-2024 |
Inovasi
Lanjung dirancang untuk menjawab permasalahan keterbatasan akses masyarakat
terhadap layanan kefarmasian, terutama pasien yang tinggal di daerah yang jauh
dan terpencil, lanjut usia, penyandang disabilitas, atau pasien kronis yang
tidak memungkinkan datang langsung ke rumah sakit.
Sebelum
inovasi, distribusi obat dilakukan secara konvensional dan mengharuskan pasien
atau keluarga datang ke instalasi farmasi. Hal ini menyebabkan antrean panjang,
keterlambatan pengobatan, dan menurunnya kepatuhan minum obat.
Dengan Lanjung,
sistem pelayanan kefarmasian di RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan
ditransformasi menjadi lebih terintegrasi, efisien, dan berorientasi pada
kebutuhan pasien. Proses dimulai dari penerimaan resep digital melalui e-rekam
medis rumah sakit, dilanjutkan dengan verifikasi oleh apoteker, pengemasan obat
sesuai standar, dan pengiriman ke pasien melalui dua skema distribusi utama:
1. Pengiriman
melalui Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)
Untuk pasien
yang tinggal di wilayah yang masih terjangkau oleh puskesmas atau fasilitas
kesehatan tingkat pertama, obat dikirim dan dititipkan di FKTP terdekat.
Penyerahan obat dilakukan oleh petugas puskesmas kepada pasien, sehingga tetap
dalam pengawasan tenaga kesehatan dan lebih mudah dijangkau tanpa harus ke
rumah sakit.
2. Pengiriman langsung
dengan sistem COD (Cash on Delivery)
Bagi pasien
yang berada di wilayah terpencil atau sulit dijangkau, pengiriman dilakukan
langsung ke rumah pasien bekerja sama dengan PT Pos Indonesia melalui sistem
COD. Obat dikirim secara aman dan cepat serta bukti serah terima untuk menjamin
akuntabilitas dan ketepatan layanan.
Kedua sistem
ini memastikan pasien tetap mendapatkan obat secara tepat waktu, aman, dan
terjangkau, sekaligus mendukung peningkatan kepatuhan pengobatan serta
perluasan akses layanan kefarmasian secara adil dan berkelanjutan.
Perubahan utama
yang dilakukan meliputi:
Inovasi Lanjung
(Langsung Julung) membawa perubahan mendasar dalam sistem pelayanan kefarmasian
di RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan. Perubahan utama yang dilakukan
meliputi:
- Integrasi sistem informasi resep dengan
rekam medis elektronik (e-rekam medis) yang telah terhubung dengan sistem
BPJS Kesehatan. Hal ini mempermudah proses verifikasi resep dan pencatatan
layanan secara real-time, sekaligus memastikan ketepatan data pasien dan
riwayat pengobatannya.
- Penyusunan Standar Operasional Prosedur
(SOP) layanan antar obat secara menyeluruh, mulai dari penerimaan resep,
pengemasan, hingga pengantaran dan dokumentasi serah terima, untuk
menjamin mutu, keamanan, dan akuntabilitas setiap pengiriman obat.
- Penguatan koordinasi lintas unit antara
instalasi farmasi, unit teknologi informasi (TI), logistik, layanan rawat
jalan, hingga pihak eksternal seperti PT Pos Indonesia. Hal ini bertujuan
untuk menciptakan sistem layanan yang efisien dan berkesinambungan.
Inovasi ini
bersifat fleksibel, mudah direplikasi, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
pasien dan wilayah pelayanan. Pendekatan ini juga mengubah peran rumah sakit
dari sekadar penyedia layanan di dalam gedung, menjadi lebih proaktif dalam
menjangkau pasien hingga ke tempat tinggalnya, khususnya bagi kelompok rentan
dan wilayah dengan keterbatasan akses layanan kesehatan.
Tujuan inovasi Lanjung adalah sebagai berikut:
1.
Mempercepat waktu distribusi obat
kepada pasien rawat jalan
Dengan sistem pengantaran terintegrasi dan proses digitalisasi
resep menggunakan E-Rekam Medis. Hal ini memperpendek waktu tunggu pasien dan
menjamin kontinuitas pengobatan tanpa jeda yang merugikan kondisi klinis
pasien.
2.
Meningkatkan kepatuhan pengobatan
pasien kronis
Pasien dengan penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes
sering mengalami putus obat akibat keterbatasan akses fisik maupun biaya.
Melalui Lanjung, pasien tidak perlu datang ke rumah sakit secara rutin hanya
untuk mengambil obat, sehingga kepatuhan konsumsi obat dapat ditingkatkan
secara signifikan.
3.
Mengurangi antrean dan beban
pelayanan di apotek rumah sakit
Dengan
sebagian distribusi dialihkan melalui layanan pengantaran, antrean di instalasi
farmasi dapat dikurangi, sehingga pelayanan di rumah sakit menjadi lebih
efisien, terfokus, dan nyaman bagi pasien yang tetap datang langsung.
Implementasi
inovasi Lanjung (Langsung Julung) telah memberikan sejumlah manfaat nyata bagi
peningkatan mutu layanan kefarmasian di RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan,
antara lain:
- Meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien,
khususnya pasien kronis, dengan capaian hingga 90%, karena pasien tidak
lagi mengalami hambatan dalam memperoleh obat secara tepat waktu.
- Mengurangi antrean di instalasi farmasi,
sehingga beban kerja petugas farmasi dapat ditekan dan pelayanan di rumah
sakit menjadi lebih efisien serta terfokus pada pasien yang hadir
langsung.
- Meningkatkan efisiensi dalam proses
distribusi obat, termasuk penurunan tingkat kesalahan pengiriman.
- Meningkatkan tingkat kepuasan pasien
terhadap layanan kefarmasian, sebagaimana tercermin dalam hasil survei
internal tahun 2024, yang menunjukkan peningkatan dari 70% menjadi 90%
setelah inovasi diimplementasikan.
Manfaat-manfaat
ini menunjukkan bahwa Lanjung tidak hanya berdampak pada aspek operasional,
tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pengalaman dan hasil pengobatan
pasien.
Pelaksanaan
inovasi Lanjung (Langsung Julung) telah menghasilkan sejumlah capaian konkret
yang mendukung peningkatan mutu pelayanan kefarmasian, antara lain:
- Tersedianya layanan pengantaran obat
langsung ke rumah pasien (door-to-patient) yang operasional secara rutin
dan terintegrasi dalam sistem pelayanan rumah sakit. Layanan ini
menjangkau pasien yang mengalami hambatan mobilitas maupun tinggal di daerah
yang jauh dan terpencil.
- Tersusunnya Standar Operasional Prosedur
(SOP) mulai dari proses verifikasi resep hingga dokumentasi serah terima
obat, guna menjamin ketepatan, keamanan, dan akuntabilitas pengiriman.
- Terciptanya model inovasi layanan
kefarmasian yang dapat direplikasi di rumah sakit lain, baik di dalam
maupun di luar wilayah Kabupaten Hulu Sungai Selatan, khususnya rumah
sakit dengan tantangan geografis dan beban layanan serupa.
Hasil-hasil ini
membuktikan bahwa Lanjung merupakan inovasi yang aplikatif, berdampak nyata,
dan berpotensi dikembangkan lebih luas sebagai bagian dari standar pelayanan
kefarmasian berbasis akses dan teknologi.
All rights Reserved © Your Company, 2021
Made with by ThemeWagon