Ikan gabus haruan sangat disukai masyarakat Kalimantan, permintaan pasar nya tinggi dan berkelanjutan. Pada saat musim penghujan tiba maka harga ikan gabus haruan ini meningkat drastis karena ketersediaannya di pasaran menurun, kondisi ini membuat ikan gabus haruan menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di daerah Kalimantan Selatan.

Pengembangan budidaya ikan gabus haruan terkendala oleh minimnya informasi dan pengetahuan tentang pembenihan yang relatif masih baru dan sulit dibudidayakan karena ikan ini bersifat predator.  inovasi "Bermandikan Gaharu" (Berdayakan Masyarakat dengan Budidaya Ikan Gabus Haruan) digagas agar produksi ikan gabus haruan ini tidak lagi tergantung pada masim tertentu saja.  Pengembangan Budidaya Ikan gabus haruan berbasis kawasan yang berkelanjutan ini dilakukan dengan menerbitkan SK Bupati Nomor 199.45/95/KUM/2021 tanggal 7 April 2021 tentang Penetapan Kawasan Kampung Gabus haruan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan.

Pelaksanaan program ini menggandeng semua pihak terkait salah satunya adalah BPBAT Mandiangin Banjarbaru melalui pendampingan dan pelatihan pembuatan pakan alami serta teknologi pembenihan ikan.  Ketersediaan pakan alami dan benih hasil budidaya akan memperlancar proses produksi ikan haruan, sehingga pada akhirnya produksi dan harga ikan gabus haruan dipasaran dapat dikendalikan.

Keunggulan inovasi ini terletak pada pemanfaatan sampah organik yang berasal dari pesantren, rumahtangga, pasar dan warung sebagai bahan dan media budidaya maggot yang selanjutnya dipakai sebagai pakan dan bahan baku pakan ikan gabus haruan, selain itu dapat pula dipergunakan untuk bahan dan media budidaya kutu air dan cacing sutra.

Pengembangan kawasan ikan gabus haruan dapat berpotensi menciptakan prospektif bisnis yhang beraneka ragam dimulai dari hulu ke hilir, mulai dari penggunaan sampah organik untuk membiakan pakan alami, usaha pembenihan, pembesaran dan pengolahan hasil perikanan.  Berbagai bentuk usaha ini bisa dilakukan dalam skala rumahtangga dalam kawasan yang terintegrasi dari hulu ke hilir tersebut. Demikian pula hal tersebut merupakan peluang usaha yang bagus selain untuk pemenuhan pangan keluarga dan masyarakat, ikan gabus haruan juga bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh yaitu berupa bahan baku biofarma (albumin).  Hasil pengolahan ekstrak albumin akan menyisakan residu yang potensial untuk bahan baku pengolahan abon dan kerupuk ikan gabus haruan.

Inovasi Bermandikan Gaharu ini bertujuan untuk menekan laju inflasi  daerah yang disebabkan oleh mahalnya harga ikan gabus haruan di pasaran.  Pengembangan inovasi ini secara berkelanjutan dengan berbasis kawasan diharapkan akan mampu  meningkatkan produksi ikan gabus haruan 371,71 ton dengan produksi yang tidak lagi bergantung pada musim tertentu. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap nilai tukar pembudidaya pada komoditas gabus haruan.

Dengan penerapan inovasi Bermandikan Gaharu dapat diperoleh manfaat antara lain :

1. Teratasinya kelangkaan ikan gabus haruan pada musim tertentu yang bisa mengakibatkan kenaikan harga yang berpotensi pada terjadinya inflasi daerah

2. Usaha ini berpotensi dapat menciptakan prospektif bisnis yang beraneka ragam mulai dari pembenihan ikan, pembesaran ikan hingga pengolahan hasil perikanan dan semua usaha yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan bisnis tersebut.

Hasil yang diharapkan dari inovasi Bermandikan Gaharu antara lain adalah :

1. Teratasinya permasalahan inflasi daerah karena kontribusi dari mahalnya ikan gabus haruan

2. Tumbuh kembangnya usaha-usaha kreatif dan produktif untuk nilai tambah manfaat bagi masyarakat di kawasan inovasi ini diterapkan

Video Tidak Tersedia