INOVASI

Nama Instansi DISKAN
Nama Inovasi TELAH BERKEMAS (Tetap Harus Lestari Berdayakan Masyarakat)
Jenis Inovasi Non Digital
Inisiator ASN
Bentuk Inovasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan Daerah
Waktu Uji Coba 01-01-2017
Waktu Implementasi 01-01-2018

Kabupaten Hulu Sungai Selatan  berada di  Provinsi Kalimantan Selatan  memiliki kawasan perairan rawa dan sungai. Potensi perairan umum sebesar 80.790 Ha (44,76%) meliputi  rawa 60.697 Ha dan  sungai 20.093 Ha dari jumlah luasan  Kabupaten Hulu Sungai Selatan 180.494 Ha dengan kawasan reservaat Danau Bangkau  615 Ha.  Potensi perikanan tangkap tersebar di 8 kecamatan  dari 11 kecamatan atau sebanyak 109 desa dari 148 kelurahan/desa.

Inovasi TELAH BERKEMAS (Tetap Lestari Harus Berdayakan Kelompok Masyarakat) dari tahun 2018 merupakan pengembangan TELAT BERKEMAS (Tetap Lestari Berdayakan Kelompok Masyarakat).  Perubahan  dimaksudkan  meningkatkan peran aktif kelompok masyarakat (Pokmaswas), luasan areal pengawasan, peningkatan produksi perikanan tangkap dan menjaga stock kelangkaan ikan-ikan lokal dalam upaya pelestarian sumberdaya perikanan berkolaborasi dengan pemerintah dalam pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum (P3H).

            Strategi yang diambil berupa pembuatan Standar Operasional Pelayanan (SOP) P3H, peningkatan kesadaran masyarakat melalui penyuluhan/sosialisasi ditandai penyerahan alat setrum  sukarela  dari  pelaku Destructive Fishing tahun 2018 di Desa Pihanin Raya Kecamatan Daha Selatan 35 orang, Desa Murung Raya Kecamatan Daha Utara  39 Orang, Kecamatan Daha Barat Desa Tanjung Selor  88 orang, Desa Badaun   11 orang dan desa Baru  104 orang.  Pembinaan pelaku eks setrum berupa pembentukan Pokmaswas yang membantu pengawasan sumberdaya perikanan, selain itu menjalin kerjasama dengan Tokoh Agama (MUI)  dengan  fatwa  tindakan Destructive Fishing  HARAM dan pencanangan wilayah bebas Destructive Fishing.

Inovasi ini memberi kemudahan pengawasan sumberdaya perikanan oleh pemerintah yang bergeser ke masyarakat, pengurangan dana pengamanan, penambahan jumlah Pokmaswas  33 kelompok tahun 2018, 35 kelompok tahun 2019, 36 kelompok tahun 2020 berkolerasi dengan  luasnya areal pengawasan menjadi 36 desa tahun 2020 , adanya pemberian alat tangkap ramah lingkungan sekaligus menjaga stock  ikan lokal terutama Gabus yang bernilai ekonomis tinggi dari kelangkaan yang digunakan sebagai  bahan kuliner khas Hulu Sungai Selatan yaitu ketupat, ekstrak albumin  bahan pengobatan di rumah sakit dan menjaga laju inflasi di Provinsi Kalimantan Selatan.

Gagasan inovasi ini muncul dari masih adanya areal pengawasan potensi perikanan tangkap yang belum maksimal dijaga. Saat Top 40 Sinovik 2017, Pokmaswas yang ikut berperan aktif dalam pengawasan berjumlah 30 Pokmaswas yang masing-masing menjaga wilayah perairannya dari 109 desa yang memiliki potensi perikanan tangkap.  Peran aparat  melalui Tim Koordinasi Pengawasan dan Penanganan Tindak Pidana di Bidang Perikanan pada masa ini masih dominan (35 kasus dari 40 kasus pelanggaran Destructive Fishing) dibanding peran Pokmaswas.  Dalam perkembangannya, tumbuh kesadaran masyarakat dari pelaku eks setrum yang selanjutnya dibentuk Pokmaswas eks setrum  sehingga jumlah luasan areal pengawasan bertambah dari 30 desa tahun 2017 menjadi 33 desa tahun 2018, 35 desa tahun 2019, 36 desa tahun 2020 dan Pokmaswas bertambah menjadi 33 kelompok pada tahun 2018, 35 kelompok tahun 2019 dan 36 kelompok tahun 2020.  Pengawasan pelanggaran Destructive Fishing oleh Pokmaswas juga meningkat yaitu 15 kasus dari 19 kasus pada tahun 2017-2020 dibandingkan tahun 2010-2016  yang hanya  15 kasus dari 40 kasus.

Program TELAH BERKEMAS Tetap Lestari Harus Berdayakan Kelompok Masyarakat bertujuan mengurangi peran pemerintah dalam pengawasan sumberdaya perikanan,  peningkatan produksi perikanan tangkap dan pelestarian ikan lokal terutama Gabus.  Ikan Gabus merupakan komoditas ikan paling diminati di Kalimantan Selatan dan sebagai bahan penyembuhan berbagai penyakit.

Sebelum inisiatif dilaksanakan, Tim Koordinasi Pengawasan dan Penanganan Tindak Pidana di Bidang Perikanan yang setiap tahunnya melakukan rapat koordinasi setiap semester masih menemukan areal pengawasan yang belum terjangkau dan masih ditemukan pelanggaran Destructive Fishing.  Untuk itu diperlukan inovasi dengan pelibatan peran aktif masyarakat dengan peningkatan penumbuhan Pokmaswas, bantuan untuk pelaku eks setrum dengan alat tangkap ramah lingkungan guna peningkatan produksi perikanan tangkap dan penyelamatan ikan yang mendiami ekosistem perairan umum terutama ikan Gabus yang bernilai ekonomis tinggi.

 

Adanya peran aktif masyarakat sebagai ujung tombak menjaga dan mengamankan pengelolaan sumberdaya perikanan memberikan efek bagi masyarakat dalam melestarikan sumberdaya perikanan yang secara rutin dan bergilir mengawasi wilayah perairan umum.

 

Kegiatan Telah Berkemas sebagai upaya menjaga kondisi kealamiahan perairan umum  agar produktivitas perairannya seperti kelimpahan ikan tetap tinggi yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan. Dalam kondisi yang normal mereka mampu menghasilkan tangkapan bermacam-macam jenis ikan dan ukuran minimal 3–5 Kg/hari dengan harga perkilogram Rp. 20.000./Kg maka dihasilkan pendapatan Rp. 100.000/hari, sedangkan di musim kemarau mereka mampu menangkap ikan 10–20 kg/hari.  Dikalikan harga rata-rata maka memperoleh penghasilan Rp. 200.000,-/hari 

Sisi inovatifnya yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat menyerahkan sukarela alat setrum meskipun belum ada konvensasi dari Pemerintah Daerah yang kemudian dibentuk menjadi Pokmaswas.  Penyerahan alat setrum tahun 2018 di Desa Pihanin Raya Kecamatan Daha Selatan 35 orang, Desa Murung Raya Kecamatan Daha Utara  39 Orang, Kecamatan Daha Barat Desa Tanjung Selor  88 orang, Desa Badaun   11 orang dan Desa Baru  104 orang.  Pokmaswas mengalami penambahan dengan adanya Pokmaswas eks setrum yang sebelumnya tidak ada.  Sejak tahun 2019 bertambah 2 Pokmaswas di Desa Pihanin Raya dan Murung Raya,   dan tahun 2020 bertambah 1 Pokmaswas di Desa Baru Kecamatan Daha Barat

Video Tidak Tersedia

All rights Reserved © Your Company, 2021

Made with   by ThemeWagon