Ditemukan bahwa edukasi pencegahan Anemia pada ibu hamil di wilayah desa Angkinang sudah berjalan. Namun terdapat beberapa masalah antara lain : kebiasaan yang salah dalam minum obat tambah darah, kurangnya informasi dari petugas, media konseling yang masih monoton, media promosi yang belum maksimal, kurangnya perhatian dari keluarga tentang pentingnya gizi seimbang dan pentingnya minum tablet tambah darah secara teratur, serta mitos/ kebiasaan yang salah tentang pantangan makanan saat hamil. Hal tersebut menyebabkan edukasi belum optimal, pasien seringkali lupa informasi yang di-edukasikan karena tidak adanya media sebagai penunjang (tidak ada yang dibaca ulang), dan terbatasnya informasi secara lisan saat pasien pulang (discharged). Kondisi yang diharapkan adalah adanya media yang dapat digunakan pasien saat pulang ke rumah sebagai pengingat jika lupa informasi yang telah diedukasikan.

Dengan adanya CEMIL PAMIA ini untuk dapat mengoptimalkan konseling pada ibu hamil dengan Anemia, sebagai kometmen untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat sehingga bermanfaat pada ibu hamil agar lebih mudah mendapatkan informasi dan dapat aktif berdiskusi.

Tujuan inovasi Cemil Pamia ini untuk sebagai wadah dalam mempermudah pemberian informasi terkait Anemia kepada Ibu hamil dengan Anemia sehingga diharapkan menambah pengetahuan dan perubahan perilaku dalam tatalaksana mengatasi Anemia

Setelah terlaksana kegiatan didapatkan hasil evaluasi yaitu dengan Inovasi Cemil Pamia mampu meningkatkan pemahaman ibu hamil dengan Anemia tentang pengetahuan dan cara mencegah serta mengatasi anemia, Hal ini dapat diperoleh dari data pretest dan post test Ibu hamil: nilai rata-rata pretest = 6,26 dan nilai rata-rata post test = 9,26. Peningkatan nilai = 3,0