A.  Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional pasal 28 tentang Pendelegasian Wewenang dan Pemberian Kuasa menyatakan bahwa Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perdagangan mendelegasikan kewenangan kepada Badan Pangan Nasional salah satunya dalam hal perumusan kebijakan dan penetapan kebijakan stabilisasi harga dan distribusi pangan. Sehingga acuan harga pangan yang digunakan di Indonesia adalah bersumber dari Badan Pangan Nasional dan bukan lagi dari Kementerian Perdagangan dimana harga yang menjadi acuan meliputi 9 komoditi yaitu beras, jagung, kedelai, gula, bawang, telur, daging ruminansia, daging unggas, dan cabai. Sementara untuk minyak goreng, ikan kembung, tepung terigu, dan garam masih dalam pengajuan.

Oleh karena itu, dirasa penting bagi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk mempunyai sistem informasi sendiri yang menyajikan harga pangan maupun gabah yang sekaligus dapat menjadi solusi dari minimnya kesejahteraan petani.

Inovasi SI HARAPAN berperan dalam meminimalisir terjadinya permainan harga oleh pedagang yang tidak bertanggungjawab serta menghindarkan petani dari kerugian akibat kesenjangan harga yang terlalu jauh antara petani dengan penadah dengan cara menyajikan informasi harga pangan dan gabah teraktual di aplikasi SI HARAPAN yang bisa diakses oleh masyarakat umum sebagai pengguna.

Bermula dari problema para Petani khususnya  di Kabupaten Hulu Sungai Selatan yang mengeluhkan adanya ketimpangan Harga Jual Gabah kepada para Penadah, dimana Harga Beli yang dipatok oleh mereka rendah tetapi dijual kembali dengan harga yang terlalu tinggi.

Disamping itu, problema lainnya juga terdapat beberapa Pedagang yang tidak bertanggungjawab yang menjual kebutuhan Pangan maupun sembako dengan permainan harga atau harga diatas rata-rata. Di sisi lain, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan belum membuat suatu program kerja yang dapat meminimalisir ketimpangan harga komoditas pangan maupun gabah.

Berdasarkan gambaran kondisi tersebut memunculkan ide solusi untuk mengatasi permasalahan dengan menyajikan keterbukaan data harga yang dapat diakses oleh siapa saja secara umum sehingga terjadi transparansi dan menjadi acuan harga pangan pengganti Dinas Perdagangan melalui Aplikasi Si Harapan sebagai sumber informasi Harga Komoditas Pangan baik dari segi harga eceran maupun produsen. Sehingga dengan updatenya informasi di masyarakat, akan meminimalisir ketimpangan harga.

Dengan pemanfaatan teknologi sekarang ini, penyebarluasan informasi harga pangan dan peningkatan keuntungan/kesejahteraan petani dapat dilakukan secara praktis dan mudah. Hal ini tidak hanya terpaku secara langsung atau lisan. Tetapi juga dapat dilakukan secara digital seperti aplikasi SI HARAPAN (Sistem Informasi Harga Pangan).

Tujuan dengan dilaksanakannya inovasi SI HARAPAN ini agar menjadi sumber informasi harga komoditas pangan teraktual bagi masyarakat baik itu harga eceran maupun harga produsen, serta meminimalisir adanya permainan harga oleh pedagang yang tidak bertanggungjawab. Selain itu, dengan adanya aplikasi ini petani dapat terhindar dari kerugian akibat kesenjangan harga yang terlalu jauh antara petani dengan penadah.

Pelaksanaan inovasi ini, bermanfaat sebagai :

a.      Dengan bantuan aplikasi yang terbuka bagi umum, diharapkan dapat memperluas informasi bagi masyarakat akan harga pangan yang sedang berlaku saat itu

b.      Membantu petani dalam mencapai kesejahteraan yang lebih baik dengan meminimalisir kerugian

c.       Sebagai salah satu bahan pertimbangan bagi pemangku kebijakan dalam mengambil keputusan mengenai harga maupun kasus perekonomian seperti misalnya inflasi (kenaikan harga barang).

Inovasi ini bekerja dalam bentuk aplikasi digital yang dapat diakses secara umum oleh siapa saja baik melalui PC maupun smartphone dengan menyajikan data harga pangan harian yang bisa dipilih melalui tanggal tertentu dengan mengklik alamat situs : siharapan.hulusungaiselatankab.go.id

Hasil (outcome) yang didapat dari inovasi ini yaitu dengan keuntungan yang diperoleh petani dan kerugian yang minim akan memberi motivasi dan penghargaan kepada para petani untuk terus menghasilkan pangan terbaik untuk masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Hulu Sungai Selatan serta meningkatkan kesejahteraan petani.

Tahapan tindak lanjut hasil dari pelaksanaan Inovasi ini dengan tidak hanya menyajikan harga eceran tetapi juga harga produsen sehingga dapat menjadi perbandingan selisih harga keduanya