INOVASI

Nama Instansi DISTAN
Nama Inovasi ILUNG DAHA (Intip Manfaat Ilung di Lahan Rawa)
Jenis Inovasi Non Digital
Inisiator ASN
Bentuk Inovasi Inovasi Pelayanan Publik
Waktu Uji Coba 11-01-2021
Waktu Implementasi 06-05-2021

Kabupaten Hulu Sungai Selatan merupakan salah satu Kabupaten sentra hortikultura yaitu tanaman aneka Cabe di antara nya Cabe besar, cabe Keriting, cabe rawit, cabe kecil atau tiung, Tomat, Terong dll. Kebanyakan tanaman tersebut di tanam di lahan Rawa lebak di Kabupaten HSS yaitu di kecamatan Daha Utara, budidaya tanaman tersebut di lakukan pada musim kemarau dengan sisitem bedengan di antara pertanaman padi. Dalam kebutuhan pupuk kimia petani hortikultura sangatlah besar di antaranya pupuk NPK dan Urea untuk menunjang pertumbuhan dan hasil panen sehingga kebutuhan penggunaan pupuk kimia sangat banyak di wilayah tersebut, hal itu akan berpengaruh terhadap lingkungan dan penghasilan petani. Budidaya berbagai jenis tanaman ter utama budidaya tanaman Hortikultura tidak terlepas dari keberadaan gulma. Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya yang pertumbuhannya tidak dikehendaki dan umumnya merugikan karena dapat menghambat pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi dan dapat menjadi sarang hama dan penyakit. Gulma harus segera ditanggulangi pertumbuhannya agar tidak berkembang pesat. Terdapat 4 jenis gulma berdasarkan morfologi dan biotaninya yaitu gulma rerumputan (grasses), gulma teki-tekian (sedges), gulma daun lebar (broadleaves) dan gulma pakis-pakisan (fern). Karena itulah pengendalian gulma dengan herbisida kimia di lakukan oleh petani, dapat kita ketahui penggunaan hebisida kimia dapat berpengaruh terhadap lingkugan sekitar bududaya, Tidak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, herbisida juga memiliki sisi gelap lainnya pada lahan pertanian. Herbisida yang secara instan mematikan rumput mengakibatkan tanah menjadi tandus dan keras. Berdasarkan keadaan di atas, masalah sebelum inovasi  ILUNG DAHA (Intip Manfaat  Ilung  Di Lahan Rawa), akan menjawab permasalahan petani hortikultura yang tergantung pada penggunaan pupuk kimia dan pengguanan herbisida kima untuk pengendalian Gulma di mana tujuan inovasi ini untuk menekan biaya perawatan dan menciptakan budidaya tanaman yang sehat dan aman utuk konsumsi, serta sedikit demi sedikit mengubah pola pikir petani akan penting nya menjaga ekosistem alam untuk kelangsunganpertanian berkelanjutan. Pada awalnya inovasi ini tercipta atau tercetus saat melakukan pengamatan keliling pertanaman di lahan petani dan melakukan diskusi Bersama petani di mana kita melihat tumbuhan air berdaun lebar yaitu Ilung, Ilung biasa nya di anggap gulma air yang mengganggu pertanaman padi, saat itu lah kita mendapat ide untuk menggunakan ilung sebagai mulsa alami dan sebagai tambahan pupuk organik untuk tanaman hortikulura terutama tanaman cabe yang di tanaman di bedengan antara pertanaman padi, selain di gunakan sebagai mulsa alami dan pupuk organik, ilung juga mengurangi penguapan atau proses Evaporasi yang akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman hortikultura selain itu akan mengakibatkan kerusakan jaringan daun sehingga menimbulkan OPT (Organisme Penggnggu Tanaman) perusak daun seperti karat daun, Fitoktora/busuk ranting dan penyakit antraknosa pada buah, setelah kita melakuakn diskusi yang Panjang para petani siap mengaplikasikan system mulsa alami dengan bahan Eceng Gondok/Ilung di 3 Desa sentra hortikulura yaitu Desa Paharangan, Desa Hamayung Utara, Desa Hamayung, dan Desa Taluk Labak, Kecamatan Daha Utara.

Untuk menekan biaya perawatan dan menciptakan budidaya tanaman yang sehat dan aman utuk konsumsi, serta sedikit demi sedikit mengubah pola pikir petani akan penting nya menjaga ekosistem alam untuk kelangsunganpertanian berkelanjutan.

Dengan pemanfaatan Eceng Gondok atau Ilung, ini merupakan inisiatif dan inovatif yang dapat memecahkan permasalahan dalam hal menekan bajeting perawatan budidaya tanaman hortikultura disegi pemakaian pupuk kimia dan pengendalian Gulma

  • Pemanfaatan tumbuhan Eceng Gondok/ Ilung yang di anggap gulma air bagi tanaman padi sebagai bahan dasar Mulsa alami/lapik dan pupuk organik bagi budidaya tanaman Hortikultura.
  • Menekan perkembang biakan gulma pengganggu tanaman
  • Menekan proses Evaporasi sehingga ketersedian air di tanah terjaga buat tanaman
  • Menekan biaya perawatan penyiangan gulma secara mekanis ataupun secara kimia
  • Menekan biaya pemupukan terutama pupuk kimia
  • Mencegah longsornya bedengan sekitar pertanaman hortikultura

 


Video Tidak Tersedia

All rights Reserved © Your Company, 2021

Made with   by ThemeWagon