INOVASI

Nama Instansi Ferdi
Nama Inovasi PASOPONIK "Pemanfa'atan Aerator Sederhana Untuk Peningkatan Kadar Oksigen Pada Tanaman Hidroponik"
Jenis Inovasi Non Digital
Inisiator Masyarakat
Bentuk Inovasi Inovasi Daerah lainya Sesuai dengan urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah
Waktu Uji Coba 01-01-2024
Waktu Implementasi 01-06-2024

Pertanian Hidroponik saat ini mulai banyak dikembangkan di Indonesia oleh petani-petani milenial karena banyak memiliki kelebihan diantaranya adalah :

 

1.             Hasil produksi lebih continue dan lebih tinggi dibanding dengan penanaman konvensional.

2.             Tanaman hidroponik dapat dilakukan pada lahan atau ruang yang terbatas.

3.             Lingkungan kerja lebih bersih.

4.             Masalah hama dan penyakit pada tanaman dapat dikurangi, dll

5.             Sebagai media promosi kepada generasi muda untuk tertarik ke sektor pertanian

 

Namun dari berbagai keuntungan tersebut, pertanian dengan metode hidroponik juga memiliki beberapa kendala yang sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang harus segera terpecahkan bagi petani-petani hidroponik adalah kendala jamur pythium yang menyebkan busuk batang atau busuk akar yang sering terjadi khususnya bagi petani hidroponik yang tinggal di daerah dataran rendah. Permasalahan jamur ini menyebabkan petani mengalami gagal panen dan mengalami kerugiaan karena penyebaran jamur pada sistem hidroponik sangat masif, 1 tanaman terindikasi busuk akar ketika kita terlambat mengatisipasinya akan cepat menyebar ke semua tanaman di instalasi yang sama, karena sirkulasi air dalam hidroponik memakai sirkulasi air yang sama dalam 1 tandon. Secara literasi penyebab utama jamur prhytium adalah :

1.             Kualitas air yang buruk,

2.             Kurangnya oksigen dalam larutan air nutrisi,

3.             Suhu air yang tinggi/tidak stabil,

4.             Proses Sanitasi air baku yang buruk, dll

 

Beberapa metode yang dapat membantu mencegah terjadinya jamur phytium pada sistem hidroponik diantaranya :

1.             Memastikan sirkulasi udara yang baik

2.             Menjaga suhu air yang ideal

3.             Membersihkan sistem hidroponik secara teratur

4.             Menggunakan air yang berkualitas baik

5.             Menggurangi perpindahan akar

 

Secara literasi kimia, bakteri akan mengalami penghambatan pertumbuhan pada oksigen yang terkandung dalam air 300-400 mV, untuk mencapai standart 

parameter tersebut diperlukan keseimbangan DO dan ORP dalam nutrisi dengan penggunaan alat ukur yang tepat dan telah dikalibrasi secara berkala agar dengan pengukuran yang tepat dalam membantu dalam melakukan penanganan yang tepat pada masalah oksidasi pada kandungan nutrisi pada sistem hidroponik.

Beberarapa metode untuk menambahkan daya oksigen terlarut pada sistem hidroponik :

1.     Pemakaian Mesin Aerator

2.     Penggunaan H202 kadar 50% untuk Tanaman

3.     Pengunaan Ozon dengan Mesin Ozon Generator

 

Ke 3 metode tersebut dapat menjaga perameter oksigen yang terkandung dalam air nutrisi pada sistem hidroponik dengan kelemahan dan keunggulan masing-masing.

1.    Penggunaaan Mesin Aerator

Penambahan mesin Aerator pada tandon hidroponik cukup efektif menjaga parameter oksigen, penambahan mesin ini sering digunakan oleh petani hidronik khususnya didataran rendah untuk menambah daya oksigen terlarut untuk mengurangi penyebaran jamur, namun penggunaan mesin ini ada beberapa kekurangan yaitu :

a.     Harga Mesin Relatif Mahal

b.     Panambahan Daya Listrik yang menyebabkan Biaya Operasional Bertambah

c.     Pemilihan spesifikasi Mesin Aerator tergatung pada kapasitas tandon yang digunakan.

2.    Penggunaan H202 Kadar 50% untuk Tanaman

Penggunaan H202 atau Hidrogen Peroksida sering menjadi alternatif petani hidroponik untuk menambah kadar oksigen terlarut dalam air nutrisi selain harga H202 kadar 50% relatif murah berkisar Rp.70.000,- per/Liternya namun pemakaian ini dapat menimbulkan resiko yang relatif besar diantaranya :

a.     Pemakaian H202 tanpa APD sarung tangan medis dapat menimbulkan iritasi pada kulit

b.     Pemakaian H202 yang berlebihan tanpa alat ukur yang tepat dapat menyebabkan kerusakan pada seluruh tanaman

c.     Ketahanan oksidasi relatif singkat

3.    Penggunanaan Ozon dengan Mesin Ozon Generator

Penggunaan Ozon Generator paling efektif untuk meningkatkan kadar oksigen  terlarut pada air nutrisi, alat ini perpaduan antara mesin Aerator yang memanfaatkan kevakuman udara disekitar untuk diinjectsikan ke air nutrisi, sehingga oksidasi pada air nutrisi dapat optimal dengan pemakaian ini. Namun mesin Ozon Generator ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya :

a.     Mesin Relatif mahal (Unit Terkecil  Rp. 3.900.000 )

b.     Panambahan Daya Listrik yang menyebabkan Biaya Operasional Bertambah

 

Berdasarkan permasalahan tersebut, saya berinisiasi untuk melakukan inovasi pada kegiatan operasional untuk bagaimana menjaga parameter oksigen terlarut dapat stabil di angka 300 – 400 mv tanpa menambah beban biaya operasional. Inovasi yang kami tawarkan bernama “PASOPONIK” yang artinya adalah “Pemanfaatan aerator sederhana untuk peningkatan kadar oksigen pada tanaman hidroponik” teknologi sederhana ini adalah memanfaatkan debit berlebih dari kapasitas pompa untuk diinjeksikan kembali ke pada tandon nutrisi dengan dibantu dengan kevakuman udara di sekitar, dengan menjaga level air pada posisi yang tepat teknologi ini 90% berhasil untuk menjaga parameter oksigen yang terkandung dalam air nutrisi.

Adapun maksud dalam melakukan inovasi ini adalah membantu rekanan sesama petani hidroponik yang tinggal di dataran rendah dan mempunyai kendala yang sama agar dapat menekan  biaya operasional, mengurangi resiko kegagalan dan mengoptimalkan produksi sayuran secara continue.

 

Adapun tujuan dalam melakukan inovasi ini tentunya mengacu pada  17 point SDG’S, beberapa tujuan & point SDG’S yang kami terapkan dari inovasi ini adalah :

1.    Industri, Inovasi dan Infrastruktur (SDG’S point 9)

Pada point ini tujuan inovasi dibuat adalah untuk memgembangkan teknologi yang andal dan effisien dan dapat terjangkau bagi semua kalangan khususnya petani hidroponik untuk dapat memaksimalkan teknologi yang ramah lingkungan serta dapat meng efisiensikan biaya operasional produksi.

 

2.    Konsumsi Produksi yang Bertanggung jawab (SDG’S point 12)

Pada point ini tujuan inovasi dibuat adalah untuk menguransi resiko kegagalan panen dan keberlanjutan produksi untuk menjamin suplay terhadap konsumen terjamin dengan kualitas produk yang prima.

 

3.    Penanganan Perubahan Iklim (SDG’S point 13)

Pada point ini tujuan inovasi dibuat adalah untuk mengatasi perubahan iklim yang tidak menentu, dimana pada saat kemarau kandungan oksigen pada air nutrisi sangat sedikit, yang menyebabkan tanaman rentan terkena penyakit, sehingga penambahan oksigen pada air nutrisi sangat diperlukan untuk mengatasi perubahan cuaca ekstrim.

Adapun manfaat dari inovasi teknologi Pemanfaatan aerator sederhana untuk peningkatan kadar oksigen pada tanaman hidroponik (PASOPONIK) ini

1.            Memperbaiki kualitas kadar oksigen terlarut yang terkandung dalam air nutrisi.

2.            Mengurangi resiko kegagalan saat panen.

3.            Menjaga suhu air lebih stabil

4.         Tidak menambah biaya operasional produksi, karena tidak ada tambahan mesin/alat yang digunakan.

Adapun penerapan Inovasi Teknologi “Aerator sederahan untuk menigkatkan kadar oksigen pada tanaman hidroponik(PASOPONIK) ini sudah kami terapkan pada :

 

a.            Penerapan pada Dunia Industri

Pada dunia industri teknologi ini sudah kami terapkan pada kebun hidroponik kami sendiri dimana kapasitas kebun kami saat ini +/- 7000 Lubang tanam dengan potensi hasil panen +/- 500 s/d 600 kg tiap bulan.

Kebun kami sendiri sudah memiliki legatitas perseroan perorangan bernama PT. Widaya Agro Indonesia, selain mengelola kebun sediri kami juga menawarkan jasa pembuatan instalasi hidroponik dari skala rumah tangga sampai dengan skala industri dan semua mitra yang memakai jasa kami untuk pembuatan instalasi skla industri sudah kami terapkan teknologi ini.

 

b.            Penerapan pada Masyarakat

Sejauh ini inovasi teknologi yang kami terapkan kepada masyarakat hanya kepada user yang memakai jasa pembuatan instalasi dari kami namun tidak menutup kemungkinan untuk kami informasikan kepada masyarakat/kelompok petani dengan bidang usaha yang berkaitan. Adapun user kami yang telah memakai inovasi ini Adalah :

1.          Bapak Faid

Kapasitas Kebun Hydroponik saat ini 1500 Lubang Tanam, yang berlokasi di Tapin-Kalimantan Selatan

2.          Bapak Eddy

Kapasitas Kebun Hidroponik saat ini 2300 Lubang Tanam, yang berlokasi di Tapin-Kalimantan Selatan

Video Tidak Tersedia

All rights Reserved © Your Company, 2021

Made with   by ThemeWagon