INOVASI
Nama Instansi | MASLINA RUSANTI |
---|---|
Nama Inovasi | SICANTIK |
Jenis Inovasi | Digital |
Inisiator | ASN |
Bentuk Inovasi | Inovasi Daerah lainya Sesuai dengan urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Daerah |
Waktu Uji Coba | 21-09-2023 |
Waktu Implementasi | 04-12-2023 |
Hak anak adalah bagian dari hak
asasi manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dipenuhi oleh orang tua,
keluarga, masyarakat, pemerintah. Hal ini didukung oleh Permenkes No. 25 tahun
2014 tentang Upaya Kesehatan Anak.
Selanjutnya dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang kesehatan reproduksi telah memasukkan
kesehatan remaja sebagai salah satu jenis layanan yang merupakan suatu atau
serangkaian kegiatan yang ditujukan kepada remaja dalam rangka menjaga
kesehatan reproduksi. Pada Pasal 11 Nomor 1 menyatakan bahwa pelayanan
kesehatan reproduksi remaja bertujuan untuk mencegah dan melindungi remaja dari
perilaku seksual berisiko dan perilaku berisiko lainnya yang dapat berpengaruh
terhadap kesehatan reproduksi; dan mempersiapkan remaja untuk menjalani
kehidupan reproduksi yang sehat dan bertanggun jawab. Pada Pasal 12 dijelaskan
bahwa pelayanan tersebut dilaksanakan salah satunya melalui pemberian
komunikasi, informasi, dan edukasi pada proses pendidikan formal dan nonformal.
Adapun Pengertian anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam
kandungan. Berdasarkan hal tersebut, maka peserta didik jenjang SMP dalam fase
remaja masih masuk dalam katagori anak.
Dalam hal ini terkait dengan
beberapa perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada masa remaja, tentunya
mereka membutuhkan bantuan, arahan dan informasi. Perubahan tersebut
diantaranya adalah terjadinya menstruasi. Maka sekolah sebagai satuan
pendidikan formal dituntut untuk memberikan layanan yang optimal, salah satunya
dengan memfasislitasi peserta didik putri dalam pemberian informasi dan tindak
lanjut terkait menstruasi, terkhusus dalam layanan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) serta layanan Bimbingan dan Konseling.
Proses menstruasi kadang-kadang pada perempuan tertentu diiringi dengan
permasalahan-permasalahan. Walau permasalahan tersebut merupakan hal yang
normal, seperti perubahan perasaan (mood),
sedih, lelah lemas dan keluhan lainnya sehingga bisa diatasi oleh individu itu
sendiri dengan menkonsumsi makanan yang protein dan zat besi, serta minum
tablet tambah darah, tentunya dengan arahan dan pengawasan orang dewasa dan
bahkan ada keluhan-keluhan lainnya yang menuntut harus mengkonsultasikan kepada
petugas kesehatan/ dokter.
Peran aktif Pembina UKS serta Guru
Bimbingan dan Konseling sangat diharapkan dalam upaya memberikan layanan yang
maksimal sehingga membutuhkan komitmen, kreatifitas dan bahkan inovasi. Selain
dengan memberikan informasi, bimbingan dan konseling di sekolah, sekolah juga
perlu menjalin kerjasama yang kuat dengan Puskesmas terdekat sebagai mitra
dalam mencegah dan mengentaskan masalah kesehatan warga sekolah pada umumnya.
Sejak beberapa tahun yang lalu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam
upayanya mencegah anemia pada perempuan telah menciptakan sebuah aplikasi CERIA
dan sebagian Puskesmas sebagai perpanjangan tangan Kementerian Kesehatan sudah
mensosialisasikan aplikasi tersebut kepada para peserta didik putri di SMP –
SMP yang ada di kabupaten Hulu Sungai Selatan. Namun dalam realisasinya
berdasar galian data dan informasi dari pendidik bahwa peserta didik minim
sekali memanfaatkan aplikasi tersebut, hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa
hal, diantaranya kurangnya minat mereka menginstal, tidak memiliki kuota
internet dan bahkan karena tidak memiliki handphone. Berdasarkan kondisi tersebut SMPN
3 Padang Batung berupaya menciptakan sebuah inovasi dengan nama “SICANTIK”.
Inovasi ini merupakan hasil inisiasi Maslina Rusanti, S.Pd sebagai Kepala SMP
Negeri 3 Padang Batung. “SICANTIK” ialah akronim dari “Siap Cegah Anemia,
Tumbuhkan Individu Kuat”
“SICANTIK”
merupakan salah satu program SMP Negeri 3 Padang Batung yang dikelola dalam
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), adalah
inisiasi Kepala SMPN 3 Padang Batung yang terispirasi dengan Aplikasi
CERIA. Kegunaan aplikasi CERIA tersebut
sebenarnya sangat baik untuk Remaja Indonesia dalam mengontrol siklus
menstruasinya sekaligus menjadi pengingat untuk minum tablet tambah darah.
Namun dalam penerapannya, ternyata di Kabupaten Hulu Sungai Selatan para remaja
putri banyak yang tidak berminat memanfatkan aplikasi tersebut oleh berbagai
alasan. Kondisi inilah yang menumbuhkan ide Kepala SMP Negeri 3 Padang Batung
untuk menciptakan satu inovasi yang dapat memfasilitasi peserta didik dalam
pengelolaan diri pada masa menstruasi, dan menjembatani kebutuhannya meminta
bantuan tenaga kesehatan jika diperlukan.
Secara
rinci, inovasi ini bertujuan agar:
1. Peserta
didik putri lebih terbimbing dalam
memahami dan menyikapi dirinya sendiri saat mengalami menstruasi
2. Usaha
Kesehatan Sekolah memiliki data kondisi peserta didik putri terkhusus terkait
menstruasi bagian dari kesehatan reproduksi
3. Sekolah
dapat memberikan bimbingan dan konseling, baik dari Pembina UKS, Guru BK,
maupun pendidik lain yang ada di sekolah.
4. Peserta
didik putri dapat saling belajar, berbagi pengalaman sesama peserta didik putri
lainnya karena keaktifan dan keterlibatannya dalam menjalankan program SICANTIK
5. Memudahkan
dan meningkatkan kerjasama sekolah dengan Puskesmas dalam memberikan bimbingan
dan tindak lanjut kepada peserta didik.
6. Mencegah
terjadinya anemia bagi peserta didik putri yang sudah sewajarnya mengalami
menstruasi
Dengan dijalankannya
program “SICANTIK” diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
·
Peserta didik putri mendapat informasi, arahan dan
bantuan serta konseling terkait permasalahan menstruasi
·
Sekolah bisa memberikan layanan pendidikan yang
maksimal baik dalam hal pencegahan, pengentasan, dan pengembangan sesuai
kebutuhan dan permasalahan peserta didik.
·
Puskesmas sebagai mitra Satuan Pendidikan memperoleh
data secara berkala yang akurat, serta dapat meningkatkan kerjasama yang baik
antara sekolah dengan Puskesmas
·
Orang tua mendapatkan informasi yang jelas terkait
pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Siap Cegah
Anemia, Tumbuhkan Individu Kuat” yang disingkat dengan “SICANTIK” mengandung
makna yang dalam dan disertai dengan harapan yang tinggi. Sebagaimana
disebutkan pada tujuan dan manfaat, inovasi ini diharapkan mampu menunjukkan
hasil positif terahadap kemajuan layanan dan kualitas pendidikan di SMP Negeri
3 Padang Batung.
Berawal dari komitmen
yang kuat dari inisiator, dengan kolaborasi yang baik bersama Pembina UKS, para
Pendidik dan Tenaga Kependidikan lainnya, warga sekolah secara keseluruhan,
serta bimbingan Pengawas Pembina, dukungan orang tua dan lingkungan sekitar, pada
akhirnya “SICANTIK” mampu menunjukkan hasil yang baik, berdampak positif bagi
peserta didik putri, Pembina UKS, dan Kepala SMP Negeri 3 Padang Batung serta
Petugas Kesehatan Puskesmas setempat.
Beranjak dari
ide digital, dan kemudian diadaptasi dengan mengkombinasikan antara non digital
dan digital, program SICANTIK SMPN 3 Padang Batung berhasil mendorong peserta
didik putri untuk memperhatikan siklus haidnya, dan pada sebagian peserta didik
putri termotivasi untuk minum tablet tambah darah, baik oleh kemauannya sendiri
maupun dorongan dari pendidik, petugas puskesmas dan atau teman sebaya. Semoga
inovasi ini mampu membangun dan menguatkan untuk semua individu, terkhusus pada
remaja putri dan perempuan dewasa agar selalu memperhatikan kesehatan
reproduksi dengan mengontrol menstruasi, mengonsumsi makan sehat gizi seimbang,
berolah raga yang cukup dan terbiasa berkonsultasi kepada tenaga kesehatan jika
diperlukan. Karena PENDIDIKAN dan KESEHATAN adalah dua bidang yang tidak dapat
dipisahkan demi Tumbuhkan Individu Kuat.
All rights Reserved © Your Company, 2021
Made with by ThemeWagon